Tingkatan Derajat Manusia di Akhirat (Part 3), dimana posisi kita?
Sebagai manusia, tentu kita tidak
dapat memastikan dimana tempat peristirahatan terakhir kita. Apakah di surga atau dineraka, naudzubillahi min dzalik. Namun Ibnu Qoyyim Al Jauzyah, Seorang
ulama abad ke-13, mencoba menampilkan gambaran global mengenai tingkatan manusia di akhirat. Tujuannya sederhana, mengetuk
hati kecil setiap insan yang sadar, kira-kira kita berada di level berapa kelak
di akhirat?
Baca juga Artikel Sebelumnya
13. Ahlu Minhah (Golongan Yang Akan Diuji)
Mereka adalah dolongan yang
amalan keburukannya lebih banyak daripada amalan kebaikannya, sehinga mereka
akan dimasukkan kedalam neraka
dengan keadilan Allah, Allah berfirman:
”Dan barang siapa yang ringan timbangnnya, maka mereka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka
jahannam.” (QS. Al Mu;minun: 104)
Dalam sebuah hadist yang
diriwatkan Bukhari dan muslim dikatakan bahwa golongan ini akan dimasukkan
kedalam lubang neraka sesuai dengan
besarnya dosa-dosa yang mereka lakukan di dunia. Diantaranya ada yang disiksa
dari api neraka hanya sampai pada
mata kakinya, ada yang sampai kebetis, paha, dada, dan ada yang dibenamkan
seluruh tubuhnya kedalam neraka.
Kemudian mereka dimasukkan ke dalam surga.
14. Golongan Yang Tidak Memiliki Keimanan dan Tidak Pula Kekufuran
Yaitu orang-orang yang tidak
mengerjakan amalan shaleh dan tidak pula melakukam kemaksiatan, tidak memiliki
keimanan dan tidak pula ingkar. Seperti orang gila, orang yang hidup dimasa
fatrah (masa senggang kerasulan), atau rasul datang namun mereka telah
pikun.\Orang-orang seperti ini akan mendapatkan ujian dari Allah kelak.
Rasulullah bersabdah:
“Emat golongan yang akan diuji pada hari kiamat yaitu seseorang yang
tuli yang tidak bisa mendengar sesuatu apapun, seorang yang bodoh, seorang yang
tua (pikun), dan seorang lelaki yang mati pada waktu fatrah (priode vakum
kenabian/sebelum diutusnya rasul). Adapun orang yang tuli akan berkata, “Tuhan,
sungguh telah datang Islam, dan aku tidak bisa mendengar sesuatu apapun.” Dan
orang yang idiot akan berkata, “Tuhan, sungguh telah datang Islam, dan
anak-anak kecil melempariku dengan kotoran.” Sedangkan orang pikun berkata, ”Tuhan
sungguh telah datang Islam, sedang aku tidak memahami sesuatu.” Adapun orang
yang meninggal dalam masa fatrah berkata, “Tuhan, tidak datang kepadaku seorang
rasul-Mu.” Maka Alla mengambil perjanjian dari mereka agar mentaati-Nya, lalu Allah
mengirim utusan untuk menyuruh mereka agar memasuki neraka. Barang siapa yang memasukinya maka neraka itu akan menjadi sejuk dan keselamatan baginya.
Dan dalam riwayat Abu Hurairah
disebutkan “Barang siapa yang memasukinya
maka neraka itu akan menjadi sejuk
dan keselamatan baginya dan barang siapa yang tidak memasukinya dia akan
ditarik ke dalamnya.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
15. Ahlu Zindiq (orang munafiq)
Yaitu golongan yang menampakkan
keislaman mereka, namun menyembunyikan kekafirannya. Banyak kaum muslimin yang
tertipu dengan ucapan dan penampilan mereka. Padahal mereka adalah musuh yang
sebenarnya. Allah berfirman:
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu
kagum. Dan jika mereka berkata kamu akan mendengarkan perkataan mereka. Mereka
seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras
ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah
terhadap mereka.” (QS. Al Munafiqun: 4)
Allah mnyediakan neraka paling bawah bagi orang-orang
munafik, karena besarnya bahaya yang ditimbulkan mereka. Allah berfirman:
“Sungguhnya orang-orang munafik akan (ditempatkan) pada tingkatan yang
paling bawah di neraka. Dan kamu
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An
Nisa’: 145)
16. Para pemimpin kekafiran
Yakni para pemimpin kekafiran
yang menghalangi manusia dari jalan Allah. Mereka mendapatkan siksa dua kali
lipat dari orang kafir yang mengikutinya. Hal ini disebabkan karena
keingkaranya terhadap Allah dan menghalangi manusia dari jalan Allah. Allah
berfirman:
“Oramg-orang kafir dan menghalangi (manusi) sari jalan Allah, Kami
tambahkan kepada mereka siksaan diatas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat
kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88)
Selayaknya mereka adalah para
pemimpin kekafiran di dunia, di akhirat
pun mereka akan menjadi pemimpin bagi pengikutnya dalam mengahadapi adzab Allah.
Hal ini sebagaimana yang akan dialami firaun, namrud, dan para pemimpin
kekafiran lainnnya. Allah berfirman:
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari
terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):” Masukkanlah fir’aun dan
kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.” (QS. Al MU’min: 46)
“Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka
kedalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang di datangi.” (QS>
Hud: 98)
17. Para Pengikut Kekafiran
Merka adalah para muqallid
pengikut kekafiran. Orang bodoh dari kalangan orang kafir atau orang lemah
diantara mereka, seperti budak dan rakyat biasa. Namun demikian, kondisi
seperti itu tidak menghalangi mereka untuk mendapatkan adzab Allah, disebabkan
mereka adalah para mukallaf yang memiliki akan dan pikiran yang dengannya ia dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
“Dan (ingatlah) ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah
berkata kepada kepada orang-orang yang menyombongkan diri:”Sesungguhnya kami
adalah pengikut-pegikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebagian
adzab api neraka?” (QS. Ghafir:
47)
18. Jin yang kafir
Ulama sepakat bahwa jin termasuk
makhluk yang terkena beban taklif. Mereka akan dihisab atas peruatannya
sebagaimana manusia. Diantara mereka ada yang benar-benar beriman, ada yang
pertengahan dana ada pula yang ingkar. Allah berfirman:
“Sesungguhnya di antara kami ada yang shaleh dan ada (pula) yang tidak
demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al
Jin: 11)
“dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang ang taat dan ad (pula)
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka
itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang
menyimoang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam.” (QS. Al Jin: 15)
Disusun oleh Sahlan Ahmad
Disadur dari kitab : Thariqul Hijrataini wa Babu as-Sa’adataini,
Ibnu Qoyyim AL Jauziyyah, Daru Salafiah, Kairo, 1394 H
0 komentar:
Post a Comment