«سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ،
يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ،
وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ،
وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ،
وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ،
وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ» ،
قِيلَ: وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟
قَالَ: «الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ»
“Akan datang ke pada manusia:
- tahun-tahun penuh kebohongan,
- saat itu pendusta dibenarkan
- orang yang benar justru didustakan
- pengkhianat diberikan amanah
- orang yang bisa dipercaya justru dikhianati
- dan Ar-Ruwaibidhah berbicara.”
Ditanyakan: “Apakah Ar-Ruwaibidhah?”
Beliau bersabda:
“Seorang laki-laki yang bodoh (Ar Rajul At Taafih) yang mengurusi urusan orang banyak.”
(HR. Ibnu Majah No. 4036. Ahmad No. 7912. Dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad No. 7912. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: sanadnya jayyid. Lihat Fathul Bari, 13/84)
Inilah zaman itu. Pembohong dibenarkan, orang benar didustakan.
Para pengkhianat diberikan amanah, orang yang amanah justru dikhianat.
Para ulama malah direndahkan fatwanya,
kepribadian mereka dilecehkan, dan dibuat jauh dari umatnya, ....
Ulama suu' (buruk), yang menjual agama dengan dunia disanjung-sanjung setinggi-tingginya .
Itulah Ar-Ruwaibidhah …,
Secara bahasa merupakan tashghir (pengecilan) dari Ar Raabidh yang artinya berlutut.
Ya, saat itu banyak orang-orang yang rendah (berlutut)
tetapi justru banyak bicara seakan menjadi pahlawan... padahal mereka merusak tatanan hidup insani.
Semoga bermanfaat
Barakallah.
0 komentar:
Post a Comment