Friday 3 June 2016

Tingkatan Derajat Manusia di Akhirat (Part 3)

Tingkatan Derajat Manusia di Akhirat (Part 3), dimana posisi  kita?

Sebagai manusia, tentu kita tidak dapat memastikan dimana tempat peristirahatan terakhir kita. Apakah di surga atau dineraka, naudzubillahi min dzalik. Namun Ibnu Qoyyim Al Jauzyah, Seorang ulama abad ke-13, mencoba menampilkan gambaran global mengenai tingkatan manusia di akhirat. Tujuannya sederhana, mengetuk hati kecil setiap insan yang sadar, kira-kira kita berada di level berapa kelak di akhirat?

Baca juga Artikel Sebelumnya

13. Ahlu Minhah (Golongan Yang Akan Diuji)

Mereka adalah dolongan yang amalan keburukannya lebih banyak daripada amalan kebaikannya, sehinga mereka akan dimasukkan kedalam neraka dengan keadilan Allah, Allah berfirman:
”Dan barang siapa yang ringan timbangnnya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka jahannam.” (QS. Al Mu;minun: 104)
Dalam sebuah hadist yang diriwatkan Bukhari dan muslim dikatakan bahwa golongan ini akan dimasukkan kedalam lubang neraka sesuai dengan besarnya dosa-dosa yang mereka lakukan di dunia. Diantaranya ada yang disiksa dari api neraka hanya sampai pada mata kakinya, ada yang sampai kebetis, paha, dada, dan ada yang dibenamkan seluruh tubuhnya kedalam neraka. Kemudian mereka dimasukkan ke dalam surga.

14. Golongan Yang Tidak Memiliki Keimanan dan Tidak Pula Kekufuran

Yaitu orang-orang yang tidak mengerjakan amalan shaleh dan tidak pula melakukam kemaksiatan, tidak memiliki keimanan dan tidak pula ingkar. Seperti orang gila, orang yang hidup dimasa fatrah (masa senggang kerasulan), atau rasul datang namun mereka telah pikun.\Orang-orang seperti ini akan mendapatkan ujian dari Allah kelak. Rasulullah bersabdah:
Emat golongan yang akan diuji pada hari kiamat yaitu seseorang yang tuli yang tidak bisa mendengar sesuatu apapun, seorang yang bodoh, seorang yang tua (pikun), dan seorang lelaki yang mati pada waktu fatrah (priode vakum kenabian/sebelum diutusnya rasul). Adapun orang yang tuli akan berkata, “Tuhan, sungguh telah datang Islam, dan aku tidak bisa mendengar sesuatu apapun.” Dan orang yang idiot akan berkata, “Tuhan, sungguh telah datang Islam, dan anak-anak kecil melempariku dengan kotoran.” Sedangkan orang pikun berkata, ”Tuhan sungguh telah datang Islam, sedang aku tidak memahami sesuatu.” Adapun orang yang meninggal dalam masa fatrah berkata, “Tuhan, tidak datang kepadaku seorang rasul-Mu.” Maka Alla mengambil perjanjian dari mereka agar mentaati-Nya, lalu Allah mengirim utusan untuk menyuruh mereka agar memasuki neraka. Barang siapa yang memasukinya maka neraka itu akan menjadi sejuk dan keselamatan baginya.
Dan dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan “Barang siapa yang memasukinya maka neraka itu akan menjadi sejuk dan keselamatan baginya dan barang siapa yang tidak memasukinya dia akan ditarik ke dalamnya.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)

15. Ahlu Zindiq (orang munafiq)

Yaitu golongan yang menampakkan keislaman mereka, namun menyembunyikan kekafirannya. Banyak kaum muslimin yang tertipu dengan ucapan dan penampilan mereka. Padahal mereka adalah musuh yang sebenarnya. Allah berfirman:
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu akan mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka.” (QS. Al Munafiqun: 4)
Allah mnyediakan neraka paling bawah bagi orang-orang munafik, karena besarnya bahaya yang ditimbulkan mereka. Allah berfirman:
“Sungguhnya orang-orang munafik akan (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah di neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An Nisa’: 145)

16. Para pemimpin kekafiran

Yakni para pemimpin kekafiran yang menghalangi manusia dari jalan Allah. Mereka mendapatkan siksa dua kali lipat dari orang kafir yang mengikutinya. Hal ini disebabkan karena keingkaranya terhadap Allah dan menghalangi manusia dari jalan Allah. Allah berfirman:
“Oramg-orang kafir dan menghalangi (manusi) sari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan diatas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88)
Selayaknya mereka adalah para pemimpin kekafiran di dunia, di akhirat pun mereka akan menjadi pemimpin bagi pengikutnya dalam mengahadapi adzab Allah. Hal ini sebagaimana yang akan dialami firaun, namrud, dan para pemimpin kekafiran lainnnya. Allah berfirman:
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):” Masukkanlah fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.” (QS. Al MU’min: 46)
“Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka kedalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang di datangi.” (QS> Hud: 98)

17. Para Pengikut Kekafiran

Merka adalah para muqallid pengikut kekafiran. Orang bodoh dari kalangan orang kafir atau orang lemah diantara mereka, seperti budak dan rakyat biasa. Namun demikian, kondisi seperti itu tidak menghalangi mereka untuk mendapatkan adzab Allah, disebabkan mereka adalah para mukallaf yang memiliki akan dan pikiran yang dengannya ia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
“Dan (ingatlah) ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada kepada orang-orang yang menyombongkan diri:”Sesungguhnya kami adalah pengikut-pegikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebagian adzab api neraka?” (QS. Ghafir: 47)

18.   Jin yang kafir

Ulama sepakat bahwa jin termasuk makhluk yang terkena beban taklif. Mereka akan dihisab atas peruatannya sebagaimana manusia. Diantara mereka ada yang benar-benar beriman, ada yang pertengahan dana ada pula yang ingkar. Allah berfirman:
“Sesungguhnya di antara kami ada yang shaleh dan ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al Jin: 11)
“dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang ang taat dan ad (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimoang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam.” (QS. Al Jin: 15)


Disusun oleh Sahlan Ahmad
Disadur dari kitab : Thariqul Hijrataini wa Babu as-Sa’adataini, Ibnu Qoyyim AL Jauziyyah, Daru Salafiah, Kairo, 1394 H

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini. Semoga bisa menjadi amal jariyah. Barakallah fikum.

0 komentar:

Post a Comment